Nemo Trapped In A Net

Rabu, 01 Desember 2010

Menjadi Guru yang Dirindu

 Apakah Kita Guru yang Dirindu.......?

Orang tua memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pendidikan anak-anaknya. Bahkan baik buruknya anak, sangat tergantung dari usaha orang tuanya. Salah satu usaha yang dilakukan oleh orang tua adalah memilihkan sekolah dan guru bagi anak-anaknya. Pilihan ini sangat menentukan bagi pendidikan anak.

Rasulullah Saw bersabda:
“.............maka kedua orang tuanya yang akan menjadikannya Yahudi, Nashrani, atau Majusi.."
Oleh karena itu, orang tua wajib memilihkan guru dan sekolah terbaik bagi pendidikan anak-anaknya. Di antara syarat menjadi guru yang sukses dalam mendidik dan mengajar adalah:
1.    Memiliki sikap keikhlasan dalam mendidik. Keikhlasan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan proses pendidikan. Berapa banyak guru yang keilmuannya pas-pasan tetapi karena keikhlasan yang dimilikinya, menjadikan nasihat-nasihatnya diterima oleh anak didiknya. Hendaknya para guru meneladani para nabi dan Rasul dalam mendidik umatnya, mereka semua menyatakan:
“Dan aku sekali-kali tidak meminta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu. Upahku tidak lain hanyalah dari Rabb semesta alam.”
(sahabatku, mari kita lihat QS. Asy Syu’araa: 109, 127, 145, 164, 180)

2.  Memiliki kemampuan di bidangnya, dan menguasai metode yang bagus dalam penyampaian materi (yakni menguasai cara menguasai cara mengajarkan materi, seperti cara menanamkan aqidah, teknik mengajarkan Al Qur’an dan sebagainya), serta mencintai tugasnya serta sangat bersungguh-sungguh memberikan pendidikan yang terbaik. Dia memberi tambahan pengetahuan yang bermanfaat, mengajarkan akhlak yang baik, serta menjauhkan siswa dari kebiasaan yang jelek. Maka dia adalah seorang guru sekaligus sebagai pendidik.

3.   Menjadi teladan bagi orang lain dalam ucapan dan perilakunya. Baik yang berkenaan hubungannya dengan Allah Ta’ala atau dengan sesama makhluk. Senang jika kebaikan itu ada mereka, sebagaimana dia senang hal itu ada pada dirinya sendiri dan anak-anaknya. Pemaaf; dan apabila memberi hukuman, maka dia adalah seorang yang penuh kasih sayang.

4. Konsekuen antara ucapan dengan perbuatan. Dia mengerjakan apa yang diperintahkan kepada murid dan menjauhi apa yang diperingatkan kepada murid, bahkan berkenaan dengan masalah akhlak dan adab, ataupun dalam perkara , perbuatannya meneyelisihi ucapannya.

5.     Seorang guru hendaknya memahami bahwa kedudukannya terhadap para murid adalah seperti kedudukan  seorang ayah terhadap anak-anaknya dalam kasih sayang dan kecintaan serta dalam menyelesaikan permasalahan. Seorang guru harus menyadari betapa besarnya tanggung jawab terhadap Allah Ta’ala. Apa yang sudah diajarkan kepada murid-muridnya?
Apakah sudah maksimal usaha yang dilakukan untuk memudahkan murd-muridnya dalam memahami pelajaran?
Apakah sudah memberikan pengarahan dan petunjuk yang benar?

6.    Seorang guru yang sukses senantiasa berbicara kepada murid-muridnya dengan bahasa yang sesuai dengan kadar pemahaman anak didiknya. Berkata Aisyah Radhiyallahu’anha, “Hendaknya kalian mengukurnya dengan penilaian anak kecil”(Bukhari dan Muslim)

7.     Seorang guru dengan segala kemampuan dan kelebihannya harus menyadari bahwa dia hidup di antara para murid yang memiliki kondisi yang berbeda, baik dari sisi kecerdasan, akhlak, dan latar belakang pendidikan. 

8.     Jujur dan menepati janji.
“Wajib bagi kalian untuk jujur, karena kejujuran akan menunjukkan kepada kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkan ke surga... dan janganlah kalian berdusta, karena kedustaan akan menunjukkan kepada kejelekan, dan kejelekan akan mengantarkan ke neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kedustaan akan menghilangkan kepercayaan pada murid.
(sahabat, yuk kita saling ingatkan...)

9.    Bersabar dalam menghadapi kesulitan dan permasalahan, baik berkenaan dengan para murid atau pembelajaran. Karena kesabaran merupakan penolong terbesar bagi seorang guru dalam menjalankan tugasnya.

Still Remember sahabatku............
Allah telah berfirman: “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.” (QS AL Baqarah, 45)

10. Memahami bahwa tugas guru bukan hanya memberikan pengetahuan ke otak para murid. Tetapi lebih dari itu, yakni mendidik dengan sempurna, membersihkan murid dari aqidah yang batil dan perilaku yang madzmumah yang dapat merusak agamanya.

Sahabat........... satu lagi yang utama, ikhlas memang tidak mudah..... tetapi tidak sulit kita lakukan, jika kita tetap berusaha, saling mengingatkan dan menasihati....
Ikhlas dalam mendidik jundiy Allah, tanpa menjadikan harta/ gaji sebagai prasyarat semangat..... 

Keep Istiqomah........
                 

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More